Skip to content

Pelatihan Trauma Healing Berbasis Group Exercise bagi Guru BK SMP di Kuningan

  • by

Pada tanggal 2-3 Agustus, Program Studi Bimbingan dan Konseling turut serta pada kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia. Kegiatan pengabdian yang dipimpin oleh Dr. Sardin, M.Si. ini dilaksanakan dengan tujuan memberikan pengalaman terjun langsung dalam lingkungan masyarakat kepada para dosen dan staf Fakultas Ilmu Pendidikan. Di hari pertama yaitu Rabu, 2 Agustus 2023 peserta kegiatan pengabdian berangkat menuju kuningan dan menghadiri serangkaian kegiatan pembukaan dan sambutan oleh Prof. Dr. Rudi Susilana, M.Pd. selaku Dekan FIP UPI, Prof. Dr. Solehuddin, M.Pd. M.A. selaku Rektor UPI, dan H.Acep Purnama, SH,. MH. selaku Bupati Kabupaten Kuningan.

Pada kegiatan ini beberapa dosen dan staf Prodi Bimbingan dan Konseling berpartisipasi dalam Pelatihan Trauma Healing Berbasis Group Exercise bagi guru BK SMP di Kabupaten Kuningan. Kegiatan yang hadiri oleh Prof. Dr. Nandang Rusmana, M.Pd. dan Dr. Anne Hafina Adiwinata, M.Pd. ini dilaksanakan pada hari Kamis dan Jumat 3-4 Agustus 2023.

Pelatihan Trauma Healing berbasis Group Exercise ini diberikan kepada guru BK di kabupaten Kuningan dengan beberapa materi yang dibawakan yaitu Konsep Dasar Kecemasan Pascatrauma, Strategi Penanganan Kecemasan Pascatrauma, Strategi Penanganan Kecemasan Pascatrauma melalui Group Exercise, Simulasi Penanganan Kecemasan Pascatrauma melalui Kegiatan Group Exercise, Simulasi Penanganan Kecemasan Pascatrauma melalui Konseling Kelompok, dan Simulasi Penanganan Kecemasan Pascatrauma oleh Para Peserta.

Pelatihan Trauma Healing berbasis Group Exercise bagi guru BK memberikan manfaat penting dalam meningkatkan pemahaman tentang trauma, mengembangkan keterampilan konseling, dan mengelola kelompok siswa yang mengalami trauma. Selain itu, pelatihan ini juga membentuk jaringan dukungan yang berguna, meningkatkan resiliensi pribadi guru BK, dan mengajarkan penggunaan teknik-teknik kreatif dalam intervensi. Dengan demikian, guru BK dapat lebih efektif dalam membantu siswa mengatasi trauma dan mendukung perkembangan sosial serta emosional mereka di sekolah.