Skip to content

Workshop Innovation of Guidance and Counseling “Transformation of Guidance and Counseling in the Global Civilization: Challenge and Responsibilities”

  • by

Program Studi Bimbingan dan Konseling (BK) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menyelenggarakan Seminar Internasional. Acara yang mengangkat tema “Transformation of Guidance and Counseling in the Global Civilization: Challenge and Responsibilities”, bertujuan untuk menghimpun berbagai tren mengenai transformasi keilmuan bimbingan dan konseling.

Acara berlangsung hari Rabu, 14 Desember 2022, yang dilaksanakan secara daring melalui zoom meeting dan berlangsung pada pukul 13.00 -16.30 WIB.

Acara yang dihadiri kurang lebih 150 orang secara daring, menghadirkan Narasumber Dr. Anne Hafina, M.Pd. (UPI), Prof. Dr. Ahman, M.Pd. (UPI) dan Dr. Dadang Sudrajat, M.Pd. (UPI), Dr. Mamat Supriyatna, M.Pd. (UPI), serta Prof. Nandang Rusmana, M.Pd. (UPI).

Dr. Anne Hafina, M.Pd. pada paparannya menjelaskan mengenai strategi konseling post modern yang menjadi kunci keberhasilan pelayanan bimbingan dan konseling.

Dan seiring dengan bertambahnya tantangan dan problem kehidupan yang semakin kompleks, maka layanan bimbingan dan konseling harus terus berinovasi melalui aktifitas para penggeraknya yang lebih kreatif sesuai dengan paparan Prof. Dr. Ahman, M.Pd., dan Dr. Dadang Sudrajat, M.Pd. yang mengusung sub tema inovasi layanan BK di era digital.

Dr. Mamat Supriyatna, M.Pd.  memperkenalkan ragam model BK tranformatif untuk membantu guru bimbingan dan konseling serta individu lain yang berperan dalam pengembangan dan peningkatan perilaku siswa.

Prof. Nandang Rusmana, M.Pd. memaparkan pada implikasi layanan konseling, yaitu layanan konseling individual dan kelompok berbasis kearifan budaya lokal dalam trauma healing.

Acara berlangsung dengan dibaginya peserta kedalam empat kelas untuk mendapatkan materi dari narusmber. Pemaparan materi dilakukan secara pararel yang dipimpin oleh moderator pada setiap kelasnya dengan tema yang berbeda. Peserta dapat memilih kelas berdasarkan kebutuhannya masin-masing, karena pemaparan makalah dilaksanakan pada waktu yang bersamaan. Dengan dibaginya kelas-kelas kecil tersebut menjadikan materi sangat aplikatif yang dapat dijadikan bahan ajar bagi peserta yang mengikuti kelasnya.

 

Kontributor:

Tria Mega Utari

S1 Bimbingan dan Konseling UPI

triamega2105@upi.edu