Pandemik COVID-19 memberikan dampak yang luar biasa terhadap berbagai dimensi kehidupan dan dinamika kampus UPI.
Menindaklanjuti berbagai kebijakan dari Pemerintah dan Pimpinan di UPI, akhirnya Perkuliahan dan berbagai layanan akademik lainnya dilakukan secara daring (online), dengan menggunakan berbagai media seperti SPOT UPI, SPADA, atau Google Classroom, Edmodo, WAG, atau ada yang melalui tatap muka melalui Skype, Zoom, dan lain-lain. Kebutuhannya disesuaikan dengan kesiapsediaan, fasilitas dan dukungan sistem yang tersedia.
Banyak dinamika kehidupan yang berlangsung dalam atau selama menghadapi situasi dan kondisi pandemik seperti ini, bahkan sebagian orang ada yang merasa cemas dan ketakutan. Ada sebagian mahasiswa yang pulang kampung namun juga ada yang bertahan di sekitar kampus mengingat diberlakukannya “lockdown” juga, dan social distancing yang di dalamnya membuat setiap orang harus lebih bijaksana dalam menyikapinya.
UPI secara kelembagaan memberikan perhatian dan bantuan yang luar biasa terhadap kesejahteraan sivitas akdemiknya, baik terhadap dosen, karyawan, maupun mahasiswanya. Baik secara materi dan nonmateri. Untuk menopang kuota internet sebagai kebutuhan utama perkuliahan online (POL), rencananya dosen dibantu sebesar Rp200.000,- per bulan, dan mahasiswa sebesar Rp100.000,- per bulannya. Lamanya disesuaikan dengan kondisi pandemiknya.
Pihak Departemen Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia juga turut merealisasikan aksi peduli COVID-19 dengan cara para dosen menyumbang secara sukarela kebutuhan sembako para mahasiswanya (untuk 3 orang mahasiswa asing) dan sisanya sejumlah mahasiswa lokal lainnya yang masih memilih bertahan di sekitar kampus UPI, dengan alasan tertentu.