Dosen Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yaitu Dr. Anne Hafina, M.Pd., menyelenggarakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Pelaksanaan Tahapan Konseling Eye Movement Desentisization Reprocessing (EMDR) pada Siswa yang Mengalami Tindak Kekerasan Seksual dengan para guru Bimbingan dan Konseling. Kegiatan ini merupakan kelanjutan rangkaian penelitian Riset Kolaborasi Indonesia (RKI) yang sedang dijalani oleh Dr. Anne Hafina, M.Pd. Tujuan dari kegiatan ini adalah mem-follow up hasil pelatihan EMDR sebelumnya serta memberikan penguatan untuk layanan BK bagi siswa yang mengalami kekerasan seksual. Kegiatan ini menjadi bagian inti dalam penelitian yang digarap bersama Universitas Negeri Padang (UNP), Universitas Negeri Surabaya (UNS), Universitas Negeri Malang (UM), dan Universiti Putra Malaysia dengan judul “Development of a Counseling Model with Eye Movement Desensitization and Reprocessing Techniques based on Augmented Reality for the Prevention of Post-Traumatic Stress Disorder in Child Victims of Sexual Abuse”.
Pelatihan ini dilaksanakan hari Jum’at, 17 November 2023 pukul 13.00-15.00 yang bertempat di Ruang Konseling Kelompok Lantai 7 Gedung FIP, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Peserta dari kegiatan ini adalah guru Bimbingan dan Konseling di SMA & SMK yang terpilih. Kegiatan pertama yang dilakukan yaitu pemberian penjelasan oleh Dr. Anne Hafina terkait tujuan dari pelaksanaan kegiatan pelatihan ini. Adapun tujuan dari pelatihan ini yaitu diskusi bersama guru BK terhadap hasil pelatihan EMDR sebelumnya serta memberikan penguatan untuk layanan BK bagi siswa yang mengalami kekerasan seksual. Selanjutnya acara diserahkan kepada pemateri yaitu Hani Yulindra Sari, M.Gendst., Ph.D., narasumber menjelaskan beberapa kasus yang sudah ditangani terkait dengan kekerasan seksual sehingga para peserta mendapatkan insight mengenai bagaimana mengatasi kasus-kasus tersebut. Selanjutnya peserta saling membuka pengalaman pelaksanaan EMDR yang dilaksanakan d sekolah masing-masing. Peserta menjelaskan bahwa pelaksanaan teknik EMDR ini sukses dilaksanakan dan menambah pandangan baru terhadap pendekatan pada siswa di sekolah. Beberapa peserta juga mengalami hambatan dalam menyelesaikan kasus kekerasan seksual di sekolah sehingga terjadi diskusi antar guru, narasumber, dan Dr. Anne Hafina, M.Pd.
Popy Mayasari Afendy, S.Pd.S2 Bimbingan dan Konseling UPI