Acara yang digagas oleh program studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 13 September 2023. Kegiatan dihadiri oleh perwakilan Fakultas Ilmu Pendidikan, Ketua Prodi Bimbingan dan Konseling, Sekretaris Prodi Bimbingan dan Konseling, dosen Prodi Bimbingan dan Konseling, Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling, serta khalayak umum.
Selanjutnya pemaparan materi dimulai dengan dipandu oleh Dr. Yusi Riksa Yustiana, M.Pd sebagai moderator dan Prof. Dr. Sunaryo Kartadinata, M.Pd sebagai pemateri. Perkembangan bimbingan dan konseling dipengaruhi oleh pola perilaku dan pola pikir dosen dan mahasiswa dalm konteks kehidupan berbudaya. Pembahasan yang dibawakan hari ini secara keseluruhan merupakan sebuah refleksi perjalanan Bimbingan dan Konseling di Indonesia dengan lingkup kajian persoalan ontologi dan epistemologi yang berujung pada profesionalisasi, bimbingan dan konseling abad 20, dan bimbingan dan konseling yang memasuki abad 21. Epistemologi terkait dengan paramaeter bimbingan dan konseling sebagai pengetahuan dipelajari. Hal ini berkaitan dengan research yang bukan hanya sekedar melahirkan pertanyaan namun harus mampu menjawab persoalan yang ada pada akan filsafat, apakah bk memang bisa dipelajari dengan berbagai pendekatan.
Bimbingan dan Konseling dimulai dari layanan diluar sekolah kemudian akibat pemikiran progressif mempengaruhi pendekatan bimbingan dan konseling ke dunia pendidikan. Kekuatan di abad 20 mengenai bimbingan dan konseling fokusnya nonpatological bukan pendekatan terapeutik patologis namun perkembangan dan kenormalan dengan kata lain individu normal yang berkembang karena patologis dan klinis merupakan wilayah psikologi. Tidak hanya intervensi pada individu namun juga intervensi lingkungan, karena bimbingan dan konseling tidak hanya mengintervensi individu yang sehat akan berkembang pada lingkungan yang sehat.
Agenda Bimbingan dan Konseling abad 21 pada kurun waktu 2001-2023 ialah keilmuan bimbingan dan konseling sebagai bagian terpadu dari pendidikan dan meletakkan prinsip ini dalam praktek implementasi bimbingan dan konseling komprehensif. Tujuan bimbingan dan konseling ialah memandirikan oleh karena itu perlu bekerja secara kolaboratif dan inklusif.