Skip to content

Konferensi Ilmiah Pendidikan: Menggali Kekayaan sebagai Basis Pendidikan Inovasi dan Kreativitas dalam Pembelajaran dan Layanan Bimbingan Berbasis Kearifan Lokal

  • by

Program Doktoral Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menyelenggarakan Konferensi Ilmiah Pendidikan. Acara yang mengangkat tema “Inovasi dan Kreativitas dalam Pembelajaran dan Layanan Bimbingan Berbasis Kearifan Lokal”, bertujuan menghimpun berbagai inovasi dan kreativitas kekinian dalam pembelajaran dan layanan bimbingan yang berbasif pada berbagai kearifan local yang multikultural.

Acara berlangsung hari Senin – Selasa, 12-13 Juni 2013, bertempat di Auditorium Institut Agama Islam Negeri Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung atau IAIN SAS Bangka Belitung dan berlangsung pada pukul 08.00-16.00 WIB.

Gambar 1.1 Pemateri dan Sebagian Peserta Konferensi Ilmiah Pendidikan

Pada hari pertama, acara yang dihadiri kurang lebih 250 orang ini, menghadirkan Narasumber Dr. Mamat Supriatna, M. Pd. (UPI), Datuk Akhmad ELvian., PDMP (Sejarawan dan Budayawan Bangka Belitung), Prof. Dr. Ahman, M.Pd. (UPI), Dr, Nandang Budiman. M.Pd.

Rektor IAIN SAS Bangka Belitung dan Plt Dinas Pendidikan Bangka Belitung membuka kegiatan dengan suka cita memberikan pesan dan kesan yang sangat positif kepada semua audiens dan utamanya berharap kedepan kegiatan konferensi ini dapat terus di lakukan dan berlanjut karena memiliki dampak yang besar bagi perkembangan keilmuan di Provinsi Bangka Belitung khususnya. Pembicara utama Dr. Mamat Supriatna pada paparannya menjelaskan, proses pendidikan harus menghasilkan inovasi dan kreativitas, menciptakan situasi pedagogis yang memfasilitasi pengembangan kepribadian kreatif pada konseli yang di gali dari berbagai macam nilai-nilai kebubudaayan kearifan lokal. Dipertegas oleh sejarawan dan budayaan Bangka Belitung Datuk Akhmad Elvian memaparkan berbagai ragam suku yang ada di Bangka Belitung, bebagai karakter dan nilai-nilai yang mewarnai keberlangsungan kehidupan dan perkembangan Pendidikan hingga saat ini. Selesai pemaparan dari dua narasumber di tutup dengan acara penanda tanganan MOU antara Universitas Pendididkan dan IAIN SAS Bangka Belitung.

Sesi kedua adalah kegiatan workshop yang di pimpin oleh Dr. Nandang Budiman, M. Pd., dan Prof. Ahman. M. Pd., pada ruangan mikro teaching memberikan pembuka sebelum mulainya sesi pararel yang dari mahasiswa S3 BK Angkatan 2022 yaitu menjelaskan bahwa tantangan dan problem kehidupan yang semakin kompleks, maka layanan bimbingan dan konseling harus terus berinovasi melalui aktifitas para penggeraknya yang lebih kreatif dengan Kembali pada nilai-nilai kearifan lokal yang menjadi jati diri dan karakter bangsa yang tidak boleh di tinggalkan.

Gambar 1.2. Peserta kelas inovasi layanan bimbingan dan konseling dan mahasiwa S3 BK UPI 2022

Pada hari kedua, acara berlangsung dengan dibaginya peserta kedalam dua kelas untuk mendapatkan materi dari pemakalah seminar. Pemaparan materi dari pemakalah dilakukan secara pararel yang dipimpin oleh moderator pada setiap kelasnya. Setiap kelas pemaparan memiliki tema yang berbeda, diantaranya kajian permasalahan multicultural Bimbingan dan Konseling dan Kajian inovasi layanan Bimbingan dan Konseling.

Dengan dibaginya kelas-kelas kecil tersebut menjadikan dampak positif pada peserta “Kelas inovasi layanan BK lebih terasa aplikatifnya, beberapa materi yang dipaparkan pemakalah bisa dijadikan inspirasi dan model layanan yang dapat dikembangkan dan digunakan pada setting layanan audiens”. Kata Ibu Khairiyah sebagai salah satu peserta kelas inovasi BK. Juga pada kelas Multikultural Peserta mendapatkan banyak pencerahan berbagai hal sebagai landasan multikutural yang mempengaruhi layanan Bimbingan dan Konseling. pada kegiatan sesi ini  semua peserta dapat memilih kelas berdasarkan kebutuhannya masing-masing, karena kegiatan sesi pararel dilaksanakan pada waktu yang bersamaan.

 

Kontributor:

Anisa Mawarni, M.Pd.

S3 Bimbingan dan Konseling UPI

[email protected]